Apa itu Unmanned Aerial Vehicle (UAV)???
Unmanned Aerial Vehicle (UAV) dalam bahasa Indonesia biasa disebut Pesawat Tanpa Awak adalah sebuah mesin terbang yang berfungsi dengan kendali jarak jauh oleh pilot atau mampu mengendalikan dirinya sendiri, menggunakan hukum aerodinamika untuk mengangkat dirinya, bisa digunakan kembali dan mampu membawa muatan baik senjata maupun muatan lainnya. (Wikipedia,12 Februari 2013).
Pesawat UAV memilki ukuran, konfigurasi dan karakter yang bervariasi. Adapun sejarah pesawat UAV adalah Drone, sebuah pesawat tanpa awak yang digunakan sebagai sasaran tembak. Perkembangan kontrol otomatis membuat pesawat sasaran tembak yang sederhana mampu berubah menjadi pesawat tanpa awak yang kompleks dan rumit.
Kontrol pesawat UAV ada dua variasi utama. Variasi pertama yaitu dikontrol melalui radio control oleh seorang penerbang dari daratan dan variasi kedua adalah pesawat yang terbang secara mandiri berdasarkan program yang dimasukan kedalam pesawat sebelum terbang.
Saat ini, pesawat tanpa awak mampu melakukan banyak hal seperti misi militer dalam pengintaian dan penyerangan. Selain untuk keperluan militer, pesawat tanpa awak juga semakin banyak digunakan untuk keperluan sipil seperti observasi dan penelitian bumi, potret udara,pemetaan area, remote sensing serta pengambilan informasi berita berupa gambar dan film untuk media masa.
Berdasarkan konfigurasi sayapnya pesawat tanpa awak dibagi menjadi 5 bagian, yaitu:
1. Fixedwing
Pesawat model fixedwing adalah pesawat yang memiliki bentuk sayap tetap atau tidak bergerak. Pesawat mendapatkan thrust dari gaya dorong motor yang menerpa bagian sayap yang memiliki bentuk airfoil tertentu dari depan sampai belakang sehingga menghasilkan gaya angkat. Pada jenis fixedwing juga terdapat konfigurasi flyingwing. Konfigurasi flyingwing merupakan pengembangan dari fixedwing, yaitu pesawat dengan sayap tetap yang tidak memiliki konfigurasi ekor.
fixedwing |
flyingwing |
2. Rotary Wing
Pesawat model rotary wing memiliki sayap yang bergerak atau berputar atau baling-baling sehingga menghasilkan gaya angkat. Pergerakan pesawat diatur melalui perubahan sudut serang posisi baling-baling ataupun perubahan kecepatan pada tiap motornya. Rotary wing memiliki bentuk seperti helicopter dengan menggunakan beberapa rotor. Contohnya single copter (memiliki 1 buah motor dan baling-baling), double copter (memiliki 2 baling-baling), tricopter (memiliki 3 buah motor dan baling-baling), quadcopter (memiliki 4 buah motor dan baling-baling), serta hexacopter (memiliki 6 buah motor dan baling-baling)
Pesawat rotary wing memiliki karakteristik terbang VTOL (Vertical Take-Off and Landing). Yaitu sebuah metode lepas landas dan mendarat secara vertikal, sehingga tidak memerlukan tempat yang luas. UAV jenis ini biasanya banyak digunakan untuk aerial videography ataupun photography karena karakteristik terbangnya yang stabil.
3. Airship
Pesawat terbang yang dapat dikemudikan, dengan daya angkat yang berasal ruangan berisi gas yang lebih ringan dari pada udara, dan memiliki tenaga penggerak sendiri. Penggunaannya saat ini terutama untuk iklan udara, tugas-tugas pengawasan dari udara dan juga untuk penelitian. Seperti pada gambar dibawah ini.
4. Hybrid
Hybrid VTOL Fixed-Wing UAV menggabungkan keunggulan platform multi-rotor dengan uav (unmanned aerial vehicle ) sayap tetap dan transisi antara dua mode selama penerbangan. Uav (unmanned aerial vehicle ) sayap tetap VTOL adalah pilihan serbaguna untuk berbagai aplikasi udara komersial dan militer. Kemampuan untuk lepas landas dan mendarat secara vertikal, tanpa perlu peluncur atau landasan pacu, berarti uav (unmanned aerial vehicle ) ini dapat dioperasikan di hampir semua lokasi. Desain sayap tetap memberikan daya tahan yang lebih besar, kemampuan untuk menempuh jarak yang lebih jauh, dan opsi untuk terbang lebih cepat, memungkinkan operator untuk terbang lebih lama dan menjangkau lebih banyak daratan jika dibandingkan dengan UAV multi-rotor.
5. Flyping wing / ornithopter
Sebuah ornithopter (dari bahasa Yunani ornithos "burung" dan pteron "sayap") adalah sebuah pesawat yang terbang dengan mengepakkan nya sayap . Desainer berusaha meniru sayap burung, kelelawar , dan serangga yang terbang mengepak . Meskipun mesin mungkin berbeda bentuknya, mereka biasanya dibuat dengan skala yang sama dengan makhluk terbang ini. Ornithopters berawak juga telah dibangun, dan beberapa berhasil.
Terimakasih telah mengunjungi, berikan saran dan tanggapan untuk blog ini, ketikan kalian adalah perkembangan kami,